Jobsrefer – Refer and Earn (Indonesia)

Lowongan Kerja di masa New Normal: Tantangan Pekerja dan Perekrut

Dengan surat yang dikeluarkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia sudah mulai masuk ke dalam fase kepada New Normal. Dampak dari pandemi COVID-19, mempengaruhi banyak hal sekaligus, termasuk Lowongan Kerja di masa New Normal. Para pekerja dan perekrut memiliki tantangan mereka sendiri dalam menghadapi proses melamar dan merekrut sebuah pekerjaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diekspetasikan tentang Lowongan Kerja di masa New Normal.

Ekonomi untuk New Normal

Sub-artikel ini dikutip dari finance.detik.com

Perekonomian Indonesia dibuat hampir lumpuh oleh pandemi ini. Berhentinya aktivitas sosial telah membuat roda perekonomian terhambat. Kondisi ini tak bisa terus dibiarkan karena akan memicu badai PHK makin menjadi-jadi. Dampak itu tentu harus segera dicegah, dan tak perlu menunggu vaksin COVID-19 dirilis.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara menjelaskan alasan pemerintah mau menerapkan new normal. Dasar utama keputusan penerapan new normal itu adalah ekonomi.

“Tentu kita menginginkan agar pandemi COVID-19 ini tidak merembet atau merembes pada pandemi PHK, sehingga salah satunya adalah melakukan restart, produktif tapi aman dari COVID-19. Oleh karena itu protokol-protokol nya baru, cara protokol baru ini diberlakukan sampai ditemukannya vaksin. Kalau kita menunggu vaksin sampai tahun depan. Kelihatannya dengan protokol kesehatan yang harus uji klinis dan yang lain, tidak dalam waktu dekat,”

Perusahaan yang terkena dampak negatif

Hal yang perlu disayangkan adalah lebih banyak perusahaan yang terkena dampak negatif dari pada yang dapat bertahan. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumah-kan mencapai 7 juta orang. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan demikian kepada CNBC Indonesia, melalui Skype Jumat (8/5):

“Yang di rumahkan atau dicutikan di luar tanggungan perusahaan (unpaid leave), itu kondisinya mayoritas. Tapi kalau yang PHK, relatif sedikit,”

Pemberlakuan PHK dan pencutian terhadap pekerja dikarenakan banyak perusahaan tidak bisa memenuhi pemasukan perekonomian mereka. Kementerian Keuangan memperkirakan kerugian yang disebabkan wabah virus Covid-19 mencapai Rp 320 triliun selama kuartal I-2020. Ekonomi nasional merosot sekitar 2.03%.

Bila diteliti lebih lanjut, jumlah kerugian tersebut memastikan bahwa tidak akan ada lowongan pekerjaan dari perusahaan. Apabila-pun ada, pekerjaan tersebut akan dibayar dengan sangat minim dan/atau tidak sama sekali. Lowongan pekerjaan New Normal juga tidak akan dapat menjamin keterbukaan-nya lowongan pekerjaan secara langsung. Banyak perusahaan masih mencoba untuk memulihkan kembali kestabilan ekonomi, dan merekrut pekerja baru tidak akan membantu.

Perusahaan yang mencari pekerja baru

Dibalik perusahaan yang sedang terpuruk, ada perusahaan masih dapat bertahan. Perusahaan ini berkembang di sektor perekonomian yang termasuk-tapi-tidak-terbatas-pada:

Mengutip dari Analytic Data Advertising (ADA), ada kenaikan drastis pada aktivitas belanja online hingga 300 persen. Fenomena terjadi sejak pemerintah mengumumkan penerapan social distancing.

Bila diteliti lebih lanjut, sektor perekonomian diatas masih bisa bertahan karena mereka dapat melakukan proses jual-beli melalui aplikasi online. Pandemi COVID-19 memaksa pelanggan untuk berbelanja dengan cara online. Perusahaan yang bergerak di bidang online dapat dengan mudah meningkatkan penjualan mereka.

Survey yang dilakukan oleh McKinsey di Indonesia menunjukan bahwa 52% Orang indonesia masih khawatir tentang dampak COVID-19 terhadap pemasukan dan pekerjaan mereka. Sebuah kutipan dari seorang Key Opinion Leader (KOL) dari YouTube mengatakan sedikit tentang “apakah Indonesia sudah siap memasuki Industri 4.0”. Dilihat dari realita, walau sebagian besar orang Indonesia sudah menggunakan Internet, tidak semua dapat mengelola perusahaan bidang online dengan baik dan benar. Dibutuhkan pekerja yang paham di bidang yang dibutuhkan, terutama yang bisa memberikan dampak positif langsung.

*Di JobsRefer, sebagai perekrut, anda bisa menemukan pekerja berkualitas tinggi yang siap untuk direkrut dan memberikan dampak positif langsung disini.

Pelamar Kerja

Hukum Pareto menyatakan bahwa: “untuk banyak peristiwa, kira-kira 80% efek berasal dari 20% penyebabnya”. Dari peristiwa pandemi ini, pelamar tetap bisa bereaksi dengan tepat untuk mendapatkan pekerjaan idaman. Bila diteliti lebih lanjut, negara berkembang (seperti Indonesia) adalah negara yang dapat beradaptasi dengan cepat. Hal ini terjadi karena penduduk negara berkembang memang dipaksa untuk beradaptasi setiap harinya.

Tidak ada cara yang indah untuk mengatakan ini: terlalu banyak orang di rumah-kan dan PHK. Data sebelumnya sudah menunjukan bahwa terlalu sedikit lowongan pekerjaan yang tersedia. Di satu sisi, banyak pekerja yang perlu berusaha untuk bertahan secara finansial. Memiliki sikap optimis memang hal yang baik, namun realita mengatakan bahwa mencari pekerjaan di tengah pandemi adalah hal yang sulit.

Selama masih ada waktu, membangun Resume, CV dan portofolio yang berkualitas adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Banyak kelas online yang dapat diambil untuk menambah wawasan dan menjadi nilai tambahan. Hal ini akan berguna untuk nanti saat waktunya sudah siap untuk kembali melamar pekerjaan.

*Data menunjukan bahwa perekrutan melalui sistem referensi jauh lebih baik dibandingkan cara konvensional. Di JobsRefer, anda bisa menemukan pekerjaan impian anda. Anda juga dapat membantu teman anda untuk mencari pekerjaan impiannya sambil mendapatkan uang saku tambahan. Semua hal itu ada disini.

Akhir kata

Kita tidak akan tahu kapan pandemi COVID-19 akan berakhir. Masih banyak hal yang menjadi ketidakpastian. Lowongan Kerja di masa New Normal akan berlaku sampai entah kapan. Begitu banyak tantangan yang harus kita lewati. Begitu banyak juga kesempatan yang dapat kita raih. Keberuntungan adalah kesempatan dan tangangan yang dipertemukan dengan kemampuan. Kita hanya bisa mempersiapkan dengan apa yang kita punya. Percayalah, semua akan indah pada waktunya.

Semoga berhasil dalam mencari pekerjaan kalian!